Sinta menunggu Agus yang menjemputnya. Dia ingin menghubungi Agus, tapi dia malu karena kejadian tadi siang. Dia memilih pergi makan siang dengan Rangga, ketimbang dengan Agus, padahal Agus dulu yang mengajaknya. Sinta meyakinkan dirinya kalau Agus akan menjemputnya, meski dia tidak mengirim pesan pada Agus lagi. Agus pun dari tadi melupakan ponselnya di dalam mobil karena di sibuk di kantornya. Sinta masih menunggu Agus di depan sekolahannya. Dia yakin Agus akan datang menjemputnya. Sudah hampir lima belas menit Sinta menunggu Agus, akhirnya dia menelfon Agus, namun nomor Agus tidak aktif. Sinta akhirnya menghubungi kantor Agus. “Hallo Na, ini aku Sinta,” ucap Sinta menelfon sekretaris yang dari dulu bekerja dengan eyangnya, dan sekarang dia sudah menjadi Asisten Heri. “Iya, Non, baga