27

1400 Kata
Akhirnya makanan mereka pun datang juga dan sekarang ini mereka sedang bersiap-siap untuk makan bersama. Mereka sudah makan dengan nikmat. Bahkan Keenan yang biasanya sedikit picky dengan makanan disini malah nambah sampai dua kali. Padahal ini sudah malam, tapi ya memang makanan disini enak. Mayoritas dari mereka semua nambah makannya. “Gila ini yang masak boleh di bawa balik kita ga sih? Jadi chef kita gitu, enak banget woy.” Ujar Ravi yang seakan tak percaya dengan rasa makanan. “Bener sih, kayak ini makanan terenak gitu yang bisa seenak ini rasanya. Makanan ini juga cocok banget lagi di mulut gua, benar-benar ga nyangka sih gua.” Ujar Axel yang masih menyuap makanannya itu dengan sangat lahap. “Kita besok wajib kesini lagi sih bang sebelum balik. Ya meskipun kita nanti bakalan cari resto yang lainnya juga tapi tetep sebelum pulang harus mampir kesini. Eh disini bisa ga ya terima pesanan makanan beku gitu? Kalo bisa kan kita bisa beli terus disana dimasak sendiri.” Ujar Gina dan Axel serta Ravi langsung menatap Gina karena itu pertanyaan yang sangat bagus. Mereka berdua langsung memanggil salah satu pelayan dan menanyakan tentang hal ini ke mereka. Mereka pun sekarang jadi full senyum mendengar jawaban dari pelayan itu yang sangat sesuai dengan keinginan dari mereka. Ternyata restoran ini juga menjual makanan yang beku, tentu saja besok saat akan pulang mereka akan mampir dan membelinya untuk stock dirumah. Mereka benar-benar bahagia sekali. Kalau bisa mereka setiap bulan akan membeli makanan dari sini juga untuk mereka makan saat sedang berkumpul karena ini benar-benar enak, entah sudah keberapa kalinya mengatakan enak. Dua jam kemudian mereka semua pulang ke hotel karena memang sudah menjelang pagi jadi mereka harus istirahat. Lagi pula esok akan lebih menyenangkan bagi mereka semua karena esok akan lebih indah dunia. Sementara itu, Nayara sekarang sudah kenyang. Begitu pun juga dengan yang lainnya. Makan di hotel tidak terlalu buruk karena mungkin memang mereka semua juga sedang sangat lapar. Sekarang mereka sudah menyelesaikan makannya sejak setengah jam yang lalu dan beberapa dari mereka langsung mengantuk termasuk juga dengan Nayara. Bahkan sedari tadi Nayara sudah menaruh kepalanya di bahu Bagas sekarang ini. Hal itu berlangsung hingga pada akhirnya Nayara sudah ketiduran. Ya, sekarang Nayara sudah tidur dan Bagas tidak tega membangunkannya. Ia pun akhirnya menggendong Nayara. Untung saja pintu kamarnya dengan kamar Marco dan yang lainnya terdapat connecting doornya jadi ia tidak perlu jauh-jauh menggendong Nayara. Ia tidak perlu pergi memutari tempat juga. Sekarang Nayara pun sudah tidur di tempat tidurnya, tadi Bagas sudah memindahkan dirinya. Setelahnya sekarang Bagas kembali ke kamar Marco untuk mengambil handphonenya dengan Nayara. Setelahnya ia pun kembali ke kamarnya dan tidur karena ia pun juga sudah sangat mengantuk sekarang. Sedangkan sekarang Keenan dan yang lainnya baru saja pulang dari membeli makanan. Tampak sekarang ini mereka langsung masuk ke dalam kamar mereka masing-masing karena memang sangat mengantuk. Jika perut sudah kenyang apalagi ini merupakan tengah malah menjelang pagi, sudah dapat dipastikan bahwa mata mereka tinggal 5 Watt. Seperti yang terjadi pada Keenan dan yang lainnya. Pada akhirnya mereka tertidur dengan cepat juga. Pagi harinya, masih pagi buta Keenan dan yang lainnya sudah bangun dan sudah mandi. Mereka akan pergi ke pulau lain kali ini. Makanya mereka bangun sangat pagi meskipun tadi malam mereka baru bisa tidur pukul dua, bahkan ada yang pukul tiga juga. Semuanya memang tadi malam tidur hampir pagi karena baru pulang makan juga hampir pagi buta menyapa mereka. “Hari pertama nih guys, kayaknya bakalan seru banget deh woy. Ga sabar banget deh gua.” Ujar Axel dengan sangat bersemangat sekarang ini. Semuanya juga tampak semangat ketika mendengar seruan semangat dari Axel. Mereka semua akan memulai hari indah mereka ketika disini. “Semangat guys kita pokoknya ya!” ujar Gina yang juga sangat bahagia. Pasalnya sebelum ada rencana untuk ikut liburan ke Labuan Bajo ini, ia sama sekali tidak memiliki rencana untuk liburan pergi ke mana pun itu. Jadinya ia cukup senang karena diajak pergi kesini. Mereka pun sudah berangkat menggunakan mobil yang sudah mereka sewa dan juga tour guidenya. Sementara itu, berbeda dengan Bagas, Nayara dan yang lainnya yang sekarang ini masih tidur saja. Mereka semua bahkan masih tidur terlelap dan belum ada yang terbangun. Bagaimana tidak, ini baru pukul setengah lima pagi dan tadi malam ada sebagian besar dari mereka yang begadang jadinya ya seperti ini. Mereka memang tidak memiliki jadwal di trip mereka kali ini. Nayara sekarang ini tampak terbangun dari tidurnya dan ia pun mulai melakukan rutinitas paginya. Ia melihat bahwa Bagas sama sekali belum bangun sekarang, sepertinya Bagas sangat kelelahan. Ia pun tidak tega juga ingin membangunkan Bagas, jadinya sekarang ia langsung mandi. Baru nanti setelah mandi mungkin ia akan membangunkan Bagas dari tidurnya. “Nanti aja deh bangunin Bagasnya, lagi pula kan tadi malam Nayara duluan yang tidur jadi mungkin mereka masih capek juga.” Ujar Nayara. Nayara sudah masuk ke kamar mandi sekarang untuk mandi tentunya. Lima belas menit sudah berlalu dan sekarang ini Nayara sudah berganti baju juga. Ia pun sekarang melihat di balkon, ia masih belum membangunkan Bagas karena Bagas terlihat sangat enak sekali tidurnya. Jadinya ia langsung pergi saja karena ia pikir juga ia membawa handphone dan ia hanya bermain di hotel sini saja jadi tidak akan ada bahaya yang menyapanya juga. “Astaga sunsetnya bagus banget sih. Kayaknya harus turun deh buat foto-foto.” Ujar Nayara yang kini juga menatap hamparan pantai yang memang ada di depan hotel yang ia tinggali ini. Sangat cantik sekali. Akhirnya Nayara pun turun, tapi ada hal penting yang Nayara lupakan. Ya, Nayara melupakan berpamitan kepada Bagas atau Marco atau teman-teman Marco yang lainnya. Nayara melupakan hal itu karena memang Nayara melihat Bagas masih tertidur lelap. Kini Nayara sudah keluar dari kamarnya dan ia pun turun ke bawah. Ia sempat menyapa resepsionis yang di bawah. Ia berjalan menuju ke dekat pantai dan disana bisa terlihat semua. Ini benar-benar indah dan Nayara sangat senang sekarang karena Marco dan Bagas mengajaknya liburan kesini. Pasalnya ini semua membuatnya jadi tenang. Perasaannya benar-benar seperti sangat tenang dan plong juga. “Whoa, sayang banget sih karena Bagas, Bang Marco dan Abang yang lainnya ga ngelihat keindahan ini. Untung aja masih ada hari esok jadi masih bisa ngelihat kayak gini juga.” Ujar Nayara yang masih mengagumi semuanya. Sementara itu, Bagas baru saja bangun dari tidurnya dan jantungnya kini berdegup sangat kencang kala ia tak melihat Nayara di kasur sampingnya. Ia pun kini memanggil Nayara dan bahkan ia juga ke kamar mandi tapi sama sekali tak ia temukan Nayara disana. Ia langsung pergi ke kamar Marco. “Nayara, Nay lo dimana Nay?” teriak Bagas saat ia memasuki kamar Marco dan teman-temannya. Mereka semua sama sekali belum terbangun dari tidurnya. Maka dari itu sekarang ini karena teriakan dari Bagas mereka jadi terbangun. Bagas benar-benar merasa sangat khawatir saat ini. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana juga yang pasti dirinya benar-benar bingung. “Gas Lo kenapa sih? Kenapa Lo manggil Nayara disini? Emangnya Nayara dimana?” tanya Marco yang kini jadi sama khawatirnya dengan Bagas. “Bang gua tadi bangun kan, terus gua udah ga ngelihat Nayara di kamar. Bahkan di kamar mandi juga ga ada. Makanya gua cari disini tapi ternyata masih ga ada juga. Gua takut kehilangan Nayara bang. Dia bisa ngelakuin apa aja bang. Gua benar-benar takut.” Ujar Bagas yang sudah dengan mata yang berkaca-kaca saat ini. Sekarang Marco pun meminta tolong pada yang lainnya untuk mencari Nayara juga. Ia belum menemukan Nayara dimana pun. Marco juga sudah menelfon Nayara karena handphonenya tidak ada di kamarnya. Jadi ia berpikir bahwa handphone dibawa oleh Nayara. Namun handphonenya sama sekali tidak aktif. Mereka pun sekarang turun ke bawah dan bertanya pada resepsionis. Mereka menjawab bahwa tadi Nayara pergi keluar sangat pagi. Kira-kira sekitar tiga puluh menit yang lalu. Mereka pun berterimakasih dan sekarang langsung pergi kesana. Mereka langsung pergi dari sana untuk mencari Nayara. Semuanya sudah khawatir sekarang. Wajah khawatir mereka di tambah wajah baru bangun tidur itu membuat beberapa tamu hotel juga jadi menatap mereka aneh. Kenapa mereka menatapnya seperti itu ia pun juga tidak tahu. Sekarang ini Nayara masih memfotonya dan bahkan sekarang Nayara sudah berjalan menuju ke pantai, ia benar-benar menyukai pantai ini. Nayara sedang bermain air. Semuanya kini sudah melihat Nayara yang sudah cantik dan sudah mandi sedang bermain air. Sementara mereka yang melihatnya kini masih sangat dekil. Mereka pun langsung menghampiri Nayara sekarang. Perasaan mereka benar-benar lega ketika melihat Nayara tidak apa-apa sekarang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN