Gadis itu akhirnya mengangkat kepalanya dengan mantap dan menatap Leon. “Aku mukul seseorang pake vas bunga sampai kepalanya bocor. Terus mereka laporin aku ke polisi,” ujar Zela dengan suara lirih.
“Kenapa kamu sampai melakukan itu?” Leon kini menumpukan lengan di kedua lutut, lalu memajukan tubuh untuk menatap Zela dengan serius.
“Karena…” Zela menarik napas dalam. “Karena dia mau memperkosa aku.”
“A-apa?” Leon kali ini tidak bisa menutupi rasa terkejutnya. “Siapa orang itu?”
“Dia tinggal di kompleks sebelah. Aku mengambil upah jasa menyetrika pakaian di rumahnya,” ujar Zela.
“Bapak-bapak?” tanya Leon.
Zela mengangguk.
“Dia punya keluarga? Maksudku, saat kamu datang ke rumahnya, kalian nggak cuma berdua saja kan?” tanya Leon.
“Dia punya istri dan anak. Biasanya setiap aku kerja
