“Hhmmppphhtt …” Dia menahan tubuhnya, terjebak di meja rias. Nafasnya memburu. Lidahnya terus bermain di dalam sana. Sangat lembut, dia menghisap bibir manis berlapis Cherry. Desahan tipis yang keluar dari sana, membuatnya gila. “Eeuungghhh … hhmmpphhhtt …” Tangan kirinya masih menahan tubuh berbalut dress putih. Tangan kanannya masih berada di tengkuk, sedikit menyisir rambut emasnya. Aishe tidak bernafas. Kedua matanya masih terpejam. Hisapan lembut di bibirnya memberikan rasa aneh di tubuhnya. Kedua tangannya mulai menarik jas Enardo. “Eungghhmmppttt … Tu …an, hhmmppphhtttt …” Enardo melepas pangutan mereka. Dia mengatur nafasnya. Jemari kanannya menyapu bibir lembab, terdapat sisa air liurnya disana. Rahangnya mengeras, dia susah s