“Riana, aku mau keluar. Aku mengantuk,” celetuk Beby.
“Baiklah. Silakan, Beby. O ya, kau katakan saja padaku apa saja yang membuatmu tidak nyaman berada di rumah ini. percayalah, aku akan mengatasinya.” Riana tersenyum.
“Tentu. Besok kita bisa bicara lebih banyak lagi mengenai itu. Aku punya banyak cerita untukmu tentang para pelayan di belakang sana. Oke, aku pergi.” Beby turun dari ranjang, melenggang keluar.
Beby tidak menuju ke kamarnya, melainkan ke arah dapur. Butuh betis kuat untuk menempuh perjalanan dari kamar Riana menuju dapur. Ada banyak ruangan luas yang mesti harus ia lalui. Tujuannya ke dapur adalah untuk menyaksikan kegiatan masak yang dikerjakan oleh chef.
Namun sebelum ia sampai ke dapur, ia justru melihat dua orang pelayan keluar dari sebuah ruangan. Mereka menutup p
