"Kurang ajar kamu Syakila," ucap Imam dengan tatapan marah. Syakila berlalu meninggalkan Imam yang masih tersungkur mencoba berdiri, dirasakan sakit di p****t dan tubuhnya akibat terjatuh dan di tendang oleh Syakila. Syakila takut tak mampu menguasai Amarahnya yang tengah menggelegar di dadanya. Ia takut khilaf dan menghajar Imam lebih dari itu.Ia pun masuk kamar dan mengunci pintu kamar dari dalam, dia berusaha menetralkan emosinya dengan beristighfar sebanyak banyaknya, di pandangnya kedua putrinya dengan lelehan air mata yang tak bisa berhenti. tak henti-hentinya Syakila merutuki diri yang tak bisa menahan amarah dan menghajar Imam tadi, Dia menyadari bahwa dirinya telah bersalah, tapi hatinya berbicara, " Mas Imam juga keterlaluan, sama sekali tak pernah memikirkan kedua putrinya dan