Ketika pagi menyapa dan sebuah kecupan yang tersemat di tengkuknya membuat Rahee mengernyit dalam tidurnya. Ia mengerjapkan mata guna memproses sekitar. Kemudian menyipitkan mata ketika mendapati cahaya yang berhamburan memasuki kamarnya. Suara lenguhan terdengar di belakang Rahee mengalihkan pandangan ke balik punggungnya di mana seseorang sedang sibuk menggerayangi tubuhnya. Siapa lagi jika bukan William? Rahee menggeliat pelan dan membalik badannya. Melihat lelaki itu yang memejamkan matanya—namun Rahee tidak yakin jika kekasihnya itu sedang tidur. Tidur macam apa yang masih menyematkan ciuman-ciuman ke sekujur tubuhnya dengan tangan yang berkeliaran kemana-mana. Tetapi demikian, Rahee tak mengeluh sama sekali. Ia justru tersenyum seraya menikmati ciuman-ciuman mesra yang membuat pag