"Persetan denganmu Luc!" teriak William. Suaranya meninggi dan juga mengerikan hingga langkah terburu Rahee dan Alaina segera menjajaki lantai atas. "Tahu apa kau tentang kehidupan?!" hardiknya, "Delapan puluh lima persen kehidupanmu habis diluar rumah. Untuk apa? Bersenang-senang? Menghambur-hamburkan uang, cih!" William berdecih dan saat itu matanya menangkap kehadiran Rahee yang berdiri tepat di ambang pintu. "Aku bilang tunggu Rahee bukan menyusulku!" Rahee tersentak dan menundukkan kepalanya. Nyalinya menciut dengan kaki yang bergetar. "Kenapa aku harus percaya memberimu kesempatan jika akhirnya akan seperti ini?! Aku sudah memberimu kepercayaan tapi pada akhirnya kau juga merusaknya." "Kau tidak mengerti William!" seru Lucas tak kalah nyaringnya. Keadaan semakin memanas dengan ak