Sandiwara Nurani

1841 Kata

Nurani bukannya terbuay atau murahan. Ia hanya sedang kaget saat itu, dan Aron mengambil kesematan itu langsung menciumnya tanpa memberikan jeda. Sampai saat ini, gadis itu masih saja menyesali dirinya. Ia sedang duduk di taman belakang mansion dan terdiam seraya memandang bunga mawar merah itu. Kedua matanya lagi lagi basah. Ia sepertinya memang tidak berhasil menjaga dirinya. "Tuan ingin bertemu dengan mu." suara Lois terdengar seperti angin, memuat Nurani segera menoleh ke sampingnya dan menemukan gadis itu. "Apakah Tuan enggak marah padaku?" Tanya Nurani dengan cemas. "Aku enggak tahu kalau masalah itu. Kamu memang harus meminta maaf padanya atas apa yang telah terjadi." Bahkan Lois, saat ini tidak lagi berada di arahnya. Gadis itu memang pengawal yang setia, yang pastinya ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN