"Apakah kamu yang namanya Nurani?" Seorang perempuan cantik dan anggun di usia yang sudah tidak lagi muda menyapa Nurani dengan memegang tangannya lembut dan hangat, seolah memberikan sentuhan kebijaksanaan yang mendalam. Dress elegan yang melilit tubuhnya menambah kesan anggun, bagaikan kilauan sutra di bawah sinar rembulan. Wajahnya yang memancarkan ketenangan dan kehangatan, memiliki kemiripan yang mencolok dengan Nelson, membuat hati Nurani bergetar mengenang sosok yang begitu dirindukannya. Dia adalah Eva, ibunda Nelson, dengan senyuman yang menyimpan ribuan kisah dan mata yang penuh kasih sayang seorang ibu. Aura kebijaksanaan dan cinta terpancar dari setiap gerakannya, membuat Nurani merasa seolah tengah berbincang dengan bayangan Nelson dalam versi yang lebih dewasa dan bijak.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari