Ornamen Yang Jatuh.

1547 Kata

"Pagi, Tuan Tedy," sapa Nurani dengan senyum lembut, meskipun semalam ia mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Tedy menatap gadis itu, matanya sembab dan penuh tanda-tanda kelelahan. "Kamu baik-baik saja?" tanya Tedy sambil membuat kopi hangat. "Kamu mau kopi?" tawarnya. "Tidak, Tuan. Saya tidak pernah minum kopi," jawab Nurani. "Baiklah. Ada yang ingin kamu buat?" tanya Tedy lagi. "Iya, saya mau membuat coklat panas," kata Nurani seraya meraih cangkir dan mengisi coklat dari toples. "Kamu baik-baik saja?" tanya Tedy sekali lagi. "Iya, Tuan. Saya baik-baik saja. Memangnya kenapa, apakah saya terlihat aneh pagi ini?" Nurani menuangkan air panas ke dalam cangkir berisi coklat. "Saya khawatir kalau Tuan Aron itu..." "Oh, itu." Nurani tersenyum pahit. "Tuan Aron marah karena saya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN