"Maksud kamu apa?" Enelis kaget dengan pengakuan Eky, bahwa laki laki itu mengalami sebuah kekerasan dari seorang laki laki yang katanya melindungi Nurani. Padahal di kampus ini Nurani tidak memiliki teman satu pun. "Mustahil Eky. Gadis itu enggak memiliki teman seperti yang kamu katakan. Apa kamu mengenal wajahnya?" tanya Enelis. Sayangnya Eky sudah lupa dengan bagaimana wajah laki laki bertopi itu. "Aku lupa. Tapi aku pernah melihatnya." jelas Eky. "Baik, baik. Sekarang kamu jelaskan bagaimana penampilan dan rupa laki laki itu?" tanya Enelis. Eky kembali terdiam mencoba mengingat ingat. "Wajahnya tampan. Bajunya mahal. Aku serius pernah melihatnya. Tapi aku lupa." mendadak Eky menjadi linglung. Hal itu tentu saja membuat Enelis kesal. "Yang benar saja kamu ini. Bagaimana bisa