22.

1471 Kata
Vienza dan Akhtar sampai di New York. Mereka masih bersama Fasya dan Aurel yang memang menyukai pertunjukan Fashion show yang diadakan Victoria Secret itu. Fasya bahkan hampir tidak pernah absen untuk melihatnya. Vienza melihat Ghafur yang berjalan didepan mereka menemui receptionist hotel, mereka memang akan menginap di Redd'z Hotel karena memang acaranya juga diadakan di hotel bintang tujuh ini. Vienza tahu ini adalah salah satu Hotel milik Paman nya, Aldrich. "Ayo," suara Akhtar membuat Vienza berhenti mengamati lobby hotel ini. Mereka berjalan bersama dengan didampingi para pengawal dibelakang mereka. Vienza bahagia saat mereka ternyata mendapat bangku diurutan paling depan. Suasana sangat ramai dan Vienza menjadi perhatian semua orang untuk beberapa saat. Karena ini pertama kalinya Vienza dan Akhtar berada didepan publik, ada beberapa kamera yang mengambil secara diam-diam foto mereka. Akhtar sangat tahu kalau besok berita dirinya dan Vienza akan dapat dilihat banyak orang. Fasya yang duduk disebelah Vienza mencoba bertanya dengan sangat penasarannya. "Putri benarkah Zia adalah adikmu? Maksudku Zia Ara." Vienza tersenyum anggun dan mengangguk menandakan benar. Memang Zia adiknya memakai nama aktrisnya dengan Zia Ara. Dia tidak memakai nama kerajaan ataupun nama belakang keluarganya. Hanya sebagian orang yang tahu kalau dia adalah seorang putri. Bagi adiknya itu nama Zia Ara lebih hoki. Ara dibelakang namanya adalah singkatan dari Alvian dan Zira. Lampu sorot sudah mulai dihidupkan, semua orang yang melihat acara ini bertepuk tangan dengan meriah. Seorang penyanyi terkenal bernyanyi dan tak lama kemudian fashion show pun dimulai. Zia menjadi model pembuka, Vienza menganga sambil bertepuk tangan melihat bagaimana adiknya itu begitu percaya diri berjalan di atas catwalk dengan menggunakan b*a dan panty dan ada atribut sayap Angel. Membuat Zia semakin menawan. Zia tersenyum menggoda dan sangat manis, lalu pandangan matanya melihat sosok kakak nya tercinta ada disana. Dia memberikan ciuman jarak jauhnya untuk Vienza. Vienza bertepuk tangan dengan semangat untuk adiknya itu, ya tuhan dia tidak habis pikir bagaimana bisa Zia begitu percaya diri tampil dengan hanya menggunkan b*a dan panty saja. Akhtar menggenggam tangan Vienza dan melihat kegembiraan Vienza yang bisa bertemu adiknya. Sebagai seorang pria dia jujur jika Zia sangat seksi dan tentunya dia mengakui pria mana saja akan tergoda melihat wajah cantik dan tubuh yang menggiurkan itu. Tapi Vienza nya lebih manis jika harus dibandingkan dengan Zia, Akhtar yakin jika Vienza juga menjadi model. Maka Vienza akan masuk dalam daftar 5 model tercantik dan hot. Tubuh Vienza lebih berisi dibandingkan Zia, dan bola mata Vienza sangat indah. Tapi akhtar lebih suka Vienza nya yang pemalu, baginya juga Vienza lebih natural. Tidak sadar Akhtar sedari tadi hanya melihati wajah dan senyuman Vienza yang menyaksikan acara Fashion show itu. Dia bahkan tidak sadar jika acara sudah hampir selesai . Seseorang memperhatikan mereka dari jauh, memperhatikan bagaimana Akhtar memperlakukan istrinya itu. Dia Alena, mantan pacar Akhtar. Putri dari Moskow itu tersenyum miris melihat Akhtar begitu memperhatikan istrinya. Dia pikir Akhtar akan sama dinginnya dengan saat mereka dulu berpacaran. "Akhtar apa kita akan langsung kembali besok ke Wieldburg?" Pertanyaan Vienza membuat Akhtar menyentuh pipi Vienza dan tersenyum manis. Vienza merona karena perlakuan Akhtar, dan meronanya wajah Vienza membuat luka dihati Ghafur terasa tersiram garam. Ghafur mengalihkan pandangannya, demi apa pun didunia ini dia ingin sekali segera pergi dari lingkup Kerajaan Wieldburg. "Kita akan kembali besok siang, jika pagi aku takut kau akan terlalu lelah." Vienza hanya tersenyum, mata nya kembali fokus pada penampilan seluruh model seksi Victoria Secret. Vienza menangkap muramnya wajah Zia, dan itu membuat Vienza sedikit resah. Mereka kembar, dan Vienza tentu merasakan apa yang dirasakan Zia sekarang. Dia pun ikut merasa sedih, rasanya Vienza ingin memeluk Zia sekarang. Acara pun akhirnya selesai dan Zia segera berlari kearah Vienza setelah dia turun dari catwalk. Manager dan asistennya sampai heran dengan tingkah Zia. "I miss you so much, and.. Look?" Zia memeluk Vienza dengan erat dan dia melihat ada tanda kissmark di leher kakaknya itu. Dia tersenyum jahil sambil melirik Akhtar. "Ehm... Hallo Kakak ipar, kurasa honeymoon kalian berjalan lancar bukan". Zia menyapa Akhtar dan tersenyum manis kepada Fasya dan Aurel. Pandangan mata Zia berhenti di Ghafur dia meneliti Ghafur dan melihat Vienza. Dia tidak pernah melihat Ghafur sebelumnya, kakak nya hanya menceritakannya saja. Tapi ntah kenapa Zia yakin pria ini adalah pria dari masa lalu kakaknya. Well, Ghafur juga sangat tampan. tidak kalah dengan Akhtar yang seorang pangeran dan pewaris kerajaan Wieldburg. Kerajaan yang cukup berpengaruh. Akhtar mengulurkan tangannya kepada Zia, sedangkan Fasya ternganga melihat betapa cantik dan seksinya Zia. "Senang bisa melihatmu secara langsung Zia, Vienza sering menceritakan tentangmu." Zia hanya tersenyum manis, asistennya datang mengomel karena Zia tidak langsung berganti pakaian. Zia mengatakan dia meminta waktu sepuluh menit dengan bahasa Jerman, karena Asistennya yang sedikit bawel itu berasal dari jerman. "Maafkan aku karena tidak bisa hadir saat acara pernikahan kalian, aku sedang ujian di Harvard saat itu." Zia memeluk Vienza yang sangat dia rindukan. "Tidak masalah asalkan malam ini kau datang untuk makan malam bersama kami." Zia mengiyakan tawaran Akhtar dan dia berpamitan, sebelum pergi meninggalkan Vienza tubuh Zia ditahan Vienza. "Ada apa? Kau bisa mengatakannya jika memang ingin." Zia tidak terkejut Vienza bisa tahu isi perasaannya. Selama ini mereka bertiga memang punya ikatan batin yang kuat. Zia juga yakin sekali Zyan merasa gelisah di Fortania sana. Tapi Zia hanya tersenyum dan berkata "I'm oke kak.." Setelah Zia pergi mengganti pakaiannya, Akhtar dan Vienza pergi dari ballroom menuju kamar hotel mereka. Akhtar terkejut saat tidak sengaja melihat Alena bersama teman-temannya. Alena tersenyum saat mereka berpapasan, dan dia mendekati posisi Akhtar dan Vienza. "Aku ingin mengatakan sesuatu kepada Zia, bisakah kau tunggu sebentar saja?" Akhtar mengangguk dan Vienza pergi meninggalkan Akhtar yang melihat Alena mendekatinya. Fasya dan Aurel sudah berjalan lebih awal menuju kamar mereka. Sekarang hanya tersisa Ghafur dan juga Akhtar. Ghafur melihat bagaimana Alena mendekati Akhtar dan tersenyum manis, tapi Ghafur tidak mendengar apa yang mereka bicarakan karena posisinya sedikit jauh dari Akhtar. Dia sibuk melihat kemana Vienza pergi tadi. "Hai Pangeran Akhtar, sudah lama tidak bertemu. Dan kau semakin tampan saja." Alena meyentuh pundak Akhtar. "Aku sudah menikah Alena." Akhtar mencoba bersikap biasa saja kepada Alena. Alena wanita yang anggun dan menjaga tata krama seorang putri. dan Akhtar tidak mengerti kenapa Alena bersikap seolah menggodanya seperti ini. "Oh... Akhtar, kau juga sudah memiliki ku saat kita berpacaran. Tapi kau masih berkencan dengan wanita lain." Akhtar terpojok dengan kalimat itu. "Aku tidak menyangka kau akan mendapatkan putri Vienza, dan sepertinya istrimu itu sangat lembut dan juga kalian saling mencintai." Akhtar masih diam tidak ingin membuat perhatian orang lain. "Aku mengaku kalah jika kau memang menginginkan wanita seperti Putri dari Fortania itu untuk kau cintai. Tapi bolehkah kita melakukannya lagi sayang. Aku benar-benar merindukanmu. Aku kacau Akhtar, tapi kau tidak perduli sedikitpun." Akhtar sudah mulai gerah dengan ocehan Alena yang dia tahu pasti tidak akan berakhir dengan cepat. Ghafur melihat Akhtar yang mengeraskan rahangnya dan saat dia ingin mendekati dia terkejut wanita yang bersama Akhtar itu mencium Akhtar. Ghafur melihat Vienza yang berjalan tapi belum melihat Akhtar. Ghafur akhirnya memeluk Vienza dan membalikkan tubuh Vienza agar wanita itu tidak melihat apa yang terjadi. Blitz kamera memotret Alena dan Akhtar, sedangkan Vienza menjauhkan tubuh Ghafur, dan berhasil. Ghafur merindukan Vienza, sangat. Tapi bukan karena egonya dia melakukan ini, melainkan untuk Vienza. Dia tidak ingin Vienza bersedih. Tapi Vienza melihatnya, Vienza melihat apa yang terjadi saat dia menjauhkan tubuh Ghafur. Ghafur berusaha menutupi mata Vienza tapi percuma, Vienza berjalan begitu saja mendekati Akhtar yang sedang berbicara dengan emosi kepada wanita yang Vienza tahu benar itu adalah Alena. Vienza menyentuh bahu Akhtar membuat Akhtar menoleh kebelakang dengan gugup. Benar saja dugaan Akhtar, tangan yang menyentuhnya adalah tangan Vienza. Wajah Vienza merah dan air mata sudah menggenang dimatanya. Akhtar tahu Vienza menahan air mata itu, "Aku tahu apa yang terjadi, dan kau bisa menyelesaikannya sebelum menemuiku." Akhtar menggenggam tangan Vienza, dia tidak mau Vienza berpikiran macam-macam. "Tenang saja, aku mengerti kau tidak menghianatiku." Vienza dengan keberanian dihatinya menatap datar Alena. "Jika maksudmu membuat Akhtar mengkhianatiku maka kau salah besar. Kau tahu kenapa?" Vienza sangat ingin menampar wanita tidak tahu diri ini tapi dia menjaga kehormatannya. Lagi pula sudah ramai orang yang melihat mereka. Zia bahkan ada diantara orang yang melihat mereka, dan dia bangga melihat Vienza saat ini. Gaya kakaknya itu begitu berkelas memberi pelajaran kepada Alena. Alena masih diam saat Vienza menatapnya seakan menguliti dirinya. "Kau tahu kenapa? Karena aku terlalu berharga untuk dikhianati." Bukan ini maksud Alena, rencananya gagal. Dan dia mendapatkan malu atas kegilaannya sendiri. Akhtar dan Ghafur melongo melihat bagaimana hebat Vienza berbicara dengan Alena. Ghafur tersenyum lega dan Akhtar membawa Vienza pergi dari sana sambil menggandeng tangan Vienza. Setelah jauh dari tempat yang membuat darah Vienza naik dan mendidih itu Vienza menghempaskan pegangan tangan Akhtar. "Aku marah padamu. Aku ingin sendiri, dan jangan mengikutiku." Akhtar heran dengan sikap Vienza, dia berpikir jika Vienza tidak marah kepadanya. Tapi sekarang? Ghafur yang berpapasan dengan mereka melihat Vienza masuk kedalam lift dan Akhtar mengacak rambutnya frustasi. TBC...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN