bc

Ibu Tiri Tercantik

book_age18+
64
IKUTI
1K
BACA
arrogant
CEO
boss
drama
sweet
brilliant
city
first love
affair
like
intro-logo
Uraian

Lima tahun berpacaran dengan Velicia Grisel, membuat Fabian Kavindra ingin mencoba hal baru. Ia berselingkuh, membuat Velicia marah hingga mengambil tindakan konyol dalam hidupnya.Dengan sengaja Veli bersedia dinikahi duda kaya dan tampan, membuat Fabian sangat marah dan kecewa kepadanya.Sang duda kaya tersebut tak lain adalah Ferdian Kavindra, ayah dari Fabian sendiri, membuat Fabian merasa "Ini adalah pembalasan yang paling menyedihkan sepanjang sejarah".Fabian sangat menyesal dengan tindakannya yang telah menduakan Veli. Jika tahu akan berakhir seperti ini, ia tidak akan berselingkuh darinya.Fabian terus membujuk Veli agar mau membatalkan pernikahannya dengan Ferdian. Tapi Veli tidak mendengar. Dia tetap melanjutkan pernikahannya membuat Fabian harus berjuang lagi untuk mendapatkan hati Veli kembali.

chap-preview
Pratinjau gratis
1 Taruhan
Fabian Kavindra berusia 28 tahun, menjalin hubungan dengan seorang gadis cantik yang terpaut usia lima tahun lebih muda darinya. Ya, sejak Velicia Grisel lulus SMA, dia melanjutkan sekolahnya di salah satu perguruan tinggi terbaik di kota H. Dia bertemu dengan Fabian dan berpacaran dengannya, yang kala itu menjadi seniornya di kampus. Banyak hal yang telah mereka lalui selama lima tahun menjalin hubungan. Hngga akhirnya, Fabian ingin mencoba hal baru. Ia meminta kepada sang adik, Feby untuk dikenalkan kepada temannya yang bernama Naila, seorang pekerja di salah satu klub malam di kota H. Benar saja, Feby mengenalkan Naila kepada Fabian membuat Naila sangat beruntung. Bagaimana tidak, Naila yang hanya seorang pekerja di sebuah klub malam, bisa dekat dengan seorang pria tampan dan kaya seperti Fabian. Wanita manapun pasti akan sangat senang dengan hal itu. Sejak awal, Fabian sudah berterus terang kepada Naila, bahwa dirinya sudah memiliki kekasih. Hubungan dirinya dengan Naila tidak boleh sampai Veli mengetahuinya. Naila pun tidak keberatan dengan hal itu. Membuat Fabian dan Naila menjalin hubungan selama dua bulan dengan lancar. Fabian adalah pria dewasa normal. Ia ingin merasakan bagaimana rasanya tidur dengan seorang wanita. Selama hidup hampir 28 tahun, belum pernah ia merasakannya. Walau dirinya dan Veli berhubungan selama lima tahu, tapi belum pernah ia tidur dengannya, karena Veli selalu menolak ketika ia memintanya. Dia beralasan 'Belum Siap'. Jadi, Fabian memutuskan untuk berselingkuh dari Veli dan ingin mencoba tidur satu malam saja dengan Naila. Setelah itu, ia akan segera memutus hubungannya dengan Naila sebelum Veli mengetahuinya. Akhirnya malam ini, Fabian berhasil mengajak Naila pergi ke hotel. Naila yang sedari awal bekerja di klub malam, memang sudah terbiasa tidur dengan seorang pria. Naila pun segera menyetujui ketika Fabian mengutarakan keinginannya untuk tidur bersamanya. Bahkan Fabian menjanjikan akan membelikan Naila sebuah tas bermerek keluaran terbaru dengan harga yang mencapai puluhan juta, sebagai hadiah untuknya. * Di malam hari, Fabian membawa mobilnya sampai ke tempat parkir 'Hotel Wins' milik sang ayah. Fabian tidak ingin check-in di tempat lain, dan memilih untuk check-in di hotel sendiri. Jika di hotel sendiri, ia hanya tinggal menyebutkan nama, dan resepsionis akan segera memberikan kunci kamar kepadanya. Tapi jika Fabian memilih hotel lain, ia haru menunjukan kartu identitas kepada petugas hotel, belum lagi ada orang yang mengenali dirinya sebagai wakil direktur di perusahaan 'Kavindra Wins', itu akan sangat merepotkan untuknya. - Setelah mobil berhenti, Fabian turun dari dalam mobil, dan segera membuka pintu untuk Naila. Naila tersenyum manis menatap pria tampan di depannya, yang kini membuka pintu untuknya. Setelah Naila turun dari dalam mobil, terdengar dia berkata, "Terima kasih!" Melihat Naila turun tanpa membawa hadiah darinya, Fabian pun bertanya, "Mengapa hadiah dariku tidak kau bawa? Apa kau tidak menyukainya?" Naila segera memutar kepala, dia menatap kantong belanja berwarna hitam yang ada di belakang tempat duduknya. "Eh, iya aku lupa! Mana mungkin aku tidak menyukai hadiah darimu!" Naila tersenyum manis kepada Fabian. Dia berbalik, segera membungkuk untuk mengambil kantong belanja dari dalam mobil. Melihat Naila membungkukan badan, Fabian bisa melihat pemandangan indah di depannya. Kaki putih mulus Naila hampir bisa ia lihat seluruhnya. Ketika air lieurnya hampir menetes, entah mengapa ia segera tersadar karena sebuah bayangan wanita cantik yang melintas di kepalanya. Sejenak Fabian terdiam, ia menarik nafas panjang dan bergumam dalam hati, 'Veli, maaf!' Fabian segera mengalihkan pandanganya ke sisi lain, tidak lagi melihat kaki indah milik Naila. Setelah Naila selesai mengambilnya, dia pun menutup pintu mobil, "Ayo!" Seolah tidak sabar, ia segera menarik Fabian berjalan menuju gedung hotel. Ketika Fabian mengambil kunci kamar dari petugas resepsionis, Naila dengan cepat mengambil ponselnya dari dalam tas. Entah apa yang dia tulis di ponselnya, tapi yang jelas, dia terlihat sangat buru-buru dan tidak sabar. Setelah Fabian mendapatkan kunci kamar, Naila memasukan kembali ponsel ke dalam tas. Sebelum Fabian dan Naila masuk ke dalam lift, terdengar seseorang memanggil, "Fabian!" Fabian segera memutar badan, ia menatap arah sumber suara. Ternyata suara itu datang dari aula sebelah kanan. Fabian melihat sosok sang ayah yang sedang duduk di salah satu meja bersama dengan ketiga temannya. Ia menjawab sapaan ayahnya tanpa basa basi, "Ayah! Aku naik dulu!" Dengan tenang, Fabian masuk ke dalam lift dan segera menarik tangan Naila, ia menekan tombol untuk menuyup pintu. Mereka naik menuju kamar Presidential Suite yang berada di lantai paling atas. "Fuhh ... anak itu!" Ferdian menghela nafas. Di aula, Ferdian dan ketiga temannya yang bernama Rama, Geri dan Jordi sedang mendiskusikan masalah proyek pembangunan hotel yang dipegang oleh Jordi. Ya, mereka berempat pebisnis di bidang properti. Kali ini, Jordi memiliki proyek baru untuk pembangunan gedung hotel di kota C, dia membutuhkan satu tim lagi untuk ikut bergabung bersamanya. Dengan bercanda Geri berkata, "Bagaimana jika kita taruhan? Siapa di antara kita yang bisa menikahi wanita muda dalam waktu 10 hari, dia yang akan memenangkan proyek ini dan ikut bergabung bersama Jordi?" "Hahahha, dasar gila! Mentang-mentang kalian bertiga para Duda!" Jordi tertawa mendengar lelucon ini. Ya, di sini, hanya Jordi yang memiliki istri. Ferdian kehilangan istrinya 3 tahun yang lalu, karena penyakit yang membuat ibu dari Fabian meninggal dunia. Membuat Ferdian begitu kehilangan. Sedangkan, Rama dan Geri, mereka menjadi seorang duda karena mereka yang selalu main perempuan membuat istri keduanya tidak tahan dan memilih untuk berpisah. Dan kini, Geri memiliki ide gila untuk memilih, siapa di antara mereka bertiga yang berhak mendapatkan proyek itu. Dan Geri yakin, dirinya akan memenangkan taruhan ini. Rama ikut mengiyakan, "Ide bagus! Jadi, kita lebih bersemangat merayu para gadis untuk dijadikan istri. Benar tidak?" Ahahhahha ..... Ferdian hanya tertawa tanpa menolak ataupun mengiiyakan ide dari Geri. Dirinya masih sangat mencintai mendiang sang istri. Tidak ada niat sedikitpun baginya untuk melupakan mendiang istrinya atau bahkan sampai menikah lagi. Ia ingin, kelak dirinya bisa bersatu kembali dengan sang istri di Syurga. Geri segera memukul palu untuk memulai tantangan ini. Lebih tepatnya, ia memukul sendok yang ada di atas piring, karena tidak ada palu di sini. Jordi ikut terhibur dengan ide dari Geri, "Baiklah, aku tidak sabar. Siapa di antara kalian para duda tua, yang akan menikahi gadis berusia 20 tahun. Haha." Geri meluruskan, "Hey, kita baru berusai 49 tahun, hampir 50. Masih pantas mendapatkan wanita yang terpaut usai 28 tahun. Benar tidak? Hahaha." Rama bersemangat, "Kamu benar! Pepatah mengatakan, pria semakin tua semakin menjadi!" "Iya, jangan kalah sama anak muda! Tadi, anak Ferdian saja membuka kamar bersama gadis cantik. Masa, ayahnya bisa kalah! Haha." Jordi menyenggol Ferdian untuk menggodanya. Ferdian hanya tersenyum samar menanggapi ucapan dari Jordi. Ia mengingat Fabian. 'Bukankah dari dulu dia bersama dengan Veli? Mengapa sekarang .....?' Ferdian bertanya dalam hati. Jelas Ferdian tidak setuju dengan perbuatan Fabian. Ia sangat menjungjung tinggi kesetiaan terhadap pasangan. Bahkan bukan hanya kepada pasangan, ia setia terhadap teman dan hal lainnya. "Hey, mengapa melamun? Apa sudah tidak sabar untuk segera memenangkan taruhan ini? Hahha!" Geri menggoda. "Ah, tidak ... bukan itu!" Ferdian tertawa pelan menanggapi godaan dari sahabatnya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
199.7K
bc

Single Man vs Single Mom

read
106.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
217.6K
bc

My Secret Little Wife

read
114.4K
bc

Siap, Mas Bos!

read
18.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.4K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook