Erlanggga menerobos masuk ke kelas Qiana yang kebetulan sedang kosong. Ia kesal,karena gadisnya itu tidak mengangkat telepon maupun membalas chat-nya. Dan tadi pagi, gadis itu pergi ke sekolah tanpa menunggunya terlebih dahulu. Wiwi kaget, ketika tiba-tiba Erlangga menyuruhnya bangun. “Gue mau ngomong sama dia!” tegas Erlangga. “Jangan, Wi, duduk aja. Enggak ada yang harus diomongin,” sahut Qiana dingin. Qiana masih marah pada cowok gila itu. Seenaknya saja menuduh dirinya yang tidak-tidak. “Please, Wi. Gue ada urusan sama dia,” mohon Erlangga. Wiwi berdiri, tapi Qiana menarik tangannya dan menyurihnya duduk kembali. “Duduk aja, Wi. Ini waktunya belajar. Ngapain juga dia ke sini?” Wiwi bingung. Ia jadi celingukan menatap bergantian pada keduanya. “Minggir, Wi!