“Awalnya tutor buat pelajaran, siapa tahu kedepannya jadi Tutor percintaan.” *** “Na, lo dicariin tuh!” ujar Wiwi. “Siapa yang nyariin gue?” sahut Qiana, tetap fokus pada ponsel di tangannya. “Siapa lagi kalo bukan cowok lo!” Wiwi menyimpan tasnya di atas meja di samping sahabatnya itu. Pletakkk! “Aw, sakit, Bodoh!” Wiwi mengusap keningnya. “Dia bukan cowok gue!” Qiana melirik ke depan pintu. Di sana Erlangga sedang berdiri menatapnya tanpa henti. s****n tuh cowok! Ngapain lagi nemuin gue? Mau tak mau gadis itu bangun dari zona nyamannya, dan melangkah dengan malas menghampiri Erlangga. “Ngapain lo, datang pagi-pagi ke kelas gue?” Qiana bersedekap d**a. “Ikut gue!” Erlangga meraih pergelangan tangannya, lalu menariknya pergi. “Aduh, lepasin tangan gue! Sakit tahu!” pro