"Mbak naya, ini buat mbak Naya. Tolong di makan ya." Seorang gadis memberikan parsel buah pada Naya, saat gadis itu hendak memasuki lift untuk pulang. Dia adalah gadis yang kesurupan itu. Naya menerimanya dengan senyuman ramah. "Duh, makasih banget aina." nama gadis yang kesurupan itu memang Aina. Naya baru tahu, setelah ia berkenalan dengan gadis itu ketika beristirahat tadi. Aina berada di poliklinik kantor, dan Naya menemuinya. "Duh, ko kamu sampe repot repot sih. Makasih banget ya." Naya merasa tidak pernah melakukan apa apa. Tapi gadis itu memberikan buah apel segar yang ukurannya besar besar. Naya yakin sekali kalau itu harganya memang mahal. "Sama sama mbak naya. Saya tuh enggak tahu harus bagaimana kalau enggak ada mbak Naya. Sejujurnya aku tuh lagi banyak banget pikiran. Pen