Paksaan Mengkitbah.

1520 Kata

Naya sedang berada di taman kantor, untuk beristirahat. Namun Berlian datang dan duduk di depannya. Perempuan itu tadi pingsan. Namun saat ini ia sudah sadar kembali dan menemui Naya. Ia merasa kesal karena naya masih saja belum menggugat cerai Furqon, suaminya. "Kamu kenapa masih saja belum menggugat cerai suamiku?" Bagi Berlian, Naya ini memang seorang pelakor. Ia dan Furqon sudah saling cinta sejak SMA. Jadi dialah yang lebih berhak atas Furqon menurutnya. "Kamu jangan mengambil hak orang lain, Naya. Aku sedang hamil anaknya. Dan aku lah yang sedang membutuhkan mas Furqon." Naya bahkan tidak bisa menenangkan diri di sana. naya hanya ingin sendirian, namun tetap saja selalu saja ada yang mengganggunya. "Saya masih harus berbicara dengan ibunya mas Furq--" "Kamu enggak pantes memangg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN