Brukkk... Aaaaaaaaaaaaaargh!!! Dengan keras Leonard membanting pintu mobilnya seraya berteriak cukup lantang. Ia benar-benar tak mengira jika Lyora bisa menolaknya mentah-mentah tanpa lebih dulu membaca isi dari surat pemawaran yang ia berikan kepadanya tadi. Walau ia telah menurunkan harga dirinya srbagai seorang lelaki yang selalu saja bersikap dingin kepada setiap wanita. Namun nihil, Lyora tak sama sekali mempedulikan mengenai hal itu. Dan kini harapannya kembali pupus diterpa oleh makian Lyora yang selalu berhasil menggores luka. "Semua udah gue lakuin demi perempuan itu! Waktu gue, harga diri gue, martabat gue! Tapi tetap aja tuh cewek keras kepala gak pernah bisa menghargai gue! s**t!" umpat Leonard seraya memukul cukup keras stir mobilnya. Leonard pandangi toko bunga Bu Kinan d