PART. 22

712 Kata

"Paman Rahul!" "Sedang apa?" "Engh ...." "Hallo, aku Andri, kita pernah beberapa kali bertemu. Bengkel, dan pencucian mobilku di sebelah SPBU Vanda." "Aku Rahul ...." "Mau makan siang juga?" "Aku sudah selesai." "Oooh ...." "Aku duluan, Vanda. Mari Mas Andri, assalamualaikum." "Walaikum salam." Rahul pergi dengan diikuti tatapan dari Vanda yang merasa tidak enak hati. Andri menatap Vanda. "Dia ikut melamar Vanda juga'kan?" Kepala Vanda mengangguk. "Waktu Vanda diantar dia ke SPBU, aku pikir, Vanda juga suka sama dia. Tapi, ternyata lamarannya, Vanda tolak juga." "Ehmm ...." Vanda hanya tersenyum, tidak tahu harus bicara apa. "Vanda ingin makan apa, Sayang ... eh, maaf ...." "Apa Om Andri sering menyebut semua wanita dengan penggilingan ... eh, pangggangan, eh ...." Wajah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN