Vanda tiba di bandara, ia berpisah dengan Tomi. Asma yang menjemputnya. Asma tersenyum menatap putrinya, yang berjalan cepat ke arahnya. "Amma, aku rindu Amma." "Amma juga merindukanmu, Sayang. Vanda hebat, sudah berani pergi serindi." "Vanda harus belajar tidak bergantung lagi pada Amma." "Alhamdulillah, kalau Vanda sudah mulai berani membuka diri. Vanda harus percaya diri. Harus belajar kuat mental untuk menghadapi dunia di luar rumah." Vanda tersenyum, apa yang diucapkan Ammanya, sama yang diucapkan Andri padanya. Mengingat Andri wajahnya jadi merona. Mereka masuk ke dalam mobil. Asma menyetir sendiri mobilnya. Vanda duduk di sebelahnya. "Vanda." "Ya, Amma." "Selama kamu pergi, ada dua orang pria datang ke rumah." "Siapa? Datang untuk apa? Ada urusan sama Vanda?" "Hmmm, ap