"Thanks ya, Fel..." Fela menatap Wira dengan tatapan anehnya. "Terima kasih buat apa?" Saat seorang pria tiba-tiba mengucapkan 'terima kasih' seusai bertengkar, bukankah itu merupakan suatu hal yang sangat menyeramkan. Jangan-jangan.. Meletakkan sendoknya begitu saja, padahal baru saja Fela bersemangat memakan semangkuk bubur ayam di tangannya ini. Akan tetapi semangat dalam dirinya pudar karena Wira. Pria itu benar-benar tidak berhenti membuat moodnya naik turun. Baru beberapa saat tadi Wira berhasil membuat Fela tersipu karena ucapan manisnya, kini pria itu justru kembali hendak menjatuhkannya, mungkin. Karena Fela masih menunggu ucapan Wira yang selanjutnya. Tak disangka oleh Fela. Senyum lebar Wira terbit menghiasi wajahnya yang Fela pikir hanya dapat berekspresi datar-datar saja.