Sejak berinteraksi dekat dengan Wira, Fela merasakan banyak sekali kejutan yang tak pernah ia duga akan mampir untuk melukis warna baru di hidupnya. Dimulai dari Wira yang menawarkan tumpangan untuk pulang, mampir untuk beberes dan melaksanakan kewajiban, makan bersama di depot sederhana, taruhan menang-kalah, hingga dihukum bersama karena asyik sendiri suap-suapan di depan dojo. Jika teringat akan serentetan peristiwa itu, Fela merasa sangat percaya diri. Mungkinkah sebenarnya Wira juga sudah lama mempunyai rasa yang sama dengannya? Entahlah..hingga detik ini, Fela tak menemukan titik terangnya. Semua masih terasa abu-abu baginya. Serba menyesuaikan dan sikap mengerti harus menjadi poin utamanya dalam hubungan yang baru seumur jagung ini. Mengesampingkan pertanyaan yang selalu terlintas