Krystal berdiri di pinggir lapangan, melihat Ryota sedang bermain sendirian. Seolah sengaja pamer di depannya. Meskipun lemparan itu akurat, tapi dia bisa melakukan lebih baik. "Kemarilah!" Ryota melihat Krystal yang memiliki ekspresi kebosanan di wajahnya. "Apa?" Krystal masih melangkah masuk ke tengah lapangan, meskipun dia enggan. "Cobalah, gue mau lihat seberapa buruk kemampuan Lo!" "Buruk?" Krystal mengulangi ucapan Ryota dengan seruan tidak percaya. "Baiklah, tunjukkan kemampuan terbaik yang Lo miliki!" Ryota menyeringai melihat ketidakpuasan gadis itu. "Menyebalkan!" Krystal mengambil bola yang dilemparkan padanya. Dia mendribble bola sebentar dan langsung melemparkan dari posisinya sekarang. Ryota mengangguk, cukup bagus. Layak untuk menjadi adiknya. Dia ingin melihat lebih