•• Happy reading •• Masanya, dia akan diperlakukan sebagaimana mestinya seorang putri yang selalu dilimpahkan kasih sayang dan perhatian. "M-mas kita akan kemana?" Andara mengikuti Vante berlari. Mereka saling berpegangan tangan dan menjauh dari canal ring penthouse. Hari sudah hampir pukul 22.00, mereka benar-benar berlari untuk mengejar sesuatu. Lebih tepatnya, Vante yang terlihat panik. "Pergi jauh," jawab Vante. Matanya terus mencoba melirik ke segala arah, takut kalau dirinya dan Andara akan tertangkap oleh para bodyguard-nya Dimas. "Pakaian Mas?" "Kita tidak akan kesana. Dimas tahu Mas tinggal dimana. Bersabar, ya, s-sayang," jawab Vante lagi. Napas mereka saling naik turun akibat mereka yang berlari seperti terburu-buru. Tanpa sadar, Vante melupakan sesuatu, Andara yang tidak m