Mendengar suara bel berbunyi, Sherina mengerjap. Tidur nyamannya terusik. Menatap kesekitar, untuk yang kedua kali ia berada didalam kamar ini, kamar Vasco. Membuka selimut, cepat ia memeriksa tubuhnya. Menghembuskan nafas lega saat pakaiannya masih melekat sempurna ditubuh. Sherina beranjak turun dari tempat tidur. Membuka pintu pelan, penasaran saat mendengar suara orang lain diruang tamu. Plaak! Sherina menutup mulut yang membulat. Sangat terkejut melihat dengan mata sendiri, papi Vasco menampar Vasco, hingga kepala cowok itu hampir terjeduk sandaran sofa. “Jaga ucapan kamu, Vas! Papi dan mami selalu didik kamu untuk menghormati orang yang lebih tua. Bukan berkata kotor seperti ini!” bentak papi Vasco dengan sangat marah. Seorang wanita cantik dengan make up yang lumayan tebal itu