“Mama sejak tadi aku telpon kenapa gak aktif nomornya?” “Ah, iya. Mama sampai lupa soal ponsel.” Indira baru ingat jika benda yang dicarinya sejak tadi sore belum ketemu. “Kayaknya ketinggalan di kantor, Nak.” “Minta tolong sama Pak supir buat ambil, Ma. Nanti kalau ada telepon atau pesan penting Mama ngak tahu.” “Biarin aja, Sayang. Gak akan ada telepon dan pesan penting soalnya yang rajin menghubungi Mama sedang rebahan diatas ranjang.” Titan terkekeh melihat wajah manyun Papa nya. Setelah makan malam selesai, ketiga perempuan kesayangan Ihsan langsung kembali ke kamar. Sementara Ammar masuk ke dalam ruang kerjanya. Kini, Kalila tengah menceritakan soal aktivitasnya di sekolah. Dia mengatakan jika wali kelasnya memberi tawaran untuk lompat kelas. Padahal pindah sekolah belum ada sat