"Ji...Jieya...." Suara lemah itu kembali menyapa indra pendengar Jieya. Air mata Jieya tak terbendung lagi dan ia berlari menghampiri lelaki yang ada di hadapannya. Lelaki yang berpenampilan menyedihkan, lelaki yang selalu Jieya pikirkan, Bryan Byun, kekasih yang Jieya rindukan. "Oppa!!! Oppa!!! Bryan Oppa!" Jieya berlari mendapatkan Bryan dan memeluk Bryan erat, sementara Bryan merentangkan kedua lengannya lalu menenggelamkan Jieya dalam dekapannya. Ada banyak kata yang Jieya ingin katakan pada Bryan tapi semuanya itu tertahan di lidahnya dan Jieya hanya bisa mengeluarkan tangis yang mengalir deras dan membasahi d**a Bryan. Jieya merasa pedih saat melihat kondisi Bryan yang berantakan, tentu karena kebingungan karena Jieya menghilang tanpa kabar, sedangkan Jieya malah berselingkuh de