Loey Park menuju lantai delapan gedung Lotus setelah mendengar info dari Kaita Kim tentang bagaimana Jieya sampai di Lotus. Lantai delapan adalah daerah kekuasaan Dion Kyu. Pria itu memiliki tugas mengawasi seluruh aset Tiger Clan. Semua harta kekayaan Tiger Clan diatur oleh Dion. Termasuk semua transaksi dari perdagangan narkoba, jual beli senjata, perdagangan wanita, judi dan perdagangan organ tubuh manusia. Dion juga bertugas mengatur pajak dan di lantai delapan ini pusat pengendali CCTV berada, juga pengendali situs perdagangan prostitusi dan judi online.
Loey masuk begitu saja ke ruangan Dion dan disambut dengan wajah Dion yang tak bersahabat. Dion tidak pernah menunjukkan wajah bersahabat pada siapapun. Wajahnya datar dengan tatapan tajam dan ucapan yang sinis. Itulah yang membuat Dion Kyu disegani, bahkan oleh orang-orang Tiger Clan. Dion punya aura misterius, tidak ada yang tahu asal usul Dion, tapi ia berhasil meyakinkan tuan Jeffrey Leon Lee untuk mempercayakan penanganan semua aset Tiger Clan. Dalam hal ini Dion Kyu memang lihai dan cerdas. Dion selalu berhasil membuat Jeffrey Lee terkesima dengan pekerjaannya. Pengaturan pajak yang sempurna dan lihai, juga aliran dana yang masuk ke rekening bisa tersamar menjadi dana resmi berkat manipulasi Dion Kyu. Jefrrey Lee tinggal menikmati kehidupan dengan kekayaan melimpah karena Dion Kyu sudah mengatasi penanganan dana hitam Tiger Clan menjadi dana yang seolah bukan dari hasil kejahatan.
"Kenapa kau datang ke sini seperti monyet kebingungan?" tanya Dion pada Loey. Dion tidak menoleh sedikitpun pada Loey, pria itu sibuk dengan layar komputernya dan rokok di tangannya.
"Aku mau minta kau lakukan sesuatu," jawab Loey langsung. Loey tahu bahwa Dion tidak suka basa basi, jadi Loey akan langsung pada inti masalahnya.
"Kalau itu membuat kerugian Tiger Clan, aku tidak bisa," jawab Dion cepat. Dion Kyu, benar-benar mirip goblin penjaga uang di bank Sihir Gringotts dalam n****+ Harry Potter. Wajahnya pun sama masam dan ketus. Bisa diduga, Dion Kyu adalah jelmaan goblin Bank Sihir Gringotts, yang menjaga dengan ketat pundi-pundi harta para penyihir, jangan sampai harta itu tercecer sedikit pun, seperti saat ini, Dion menjaga harta Jeffrey Lee agar tidak tercecer satu sen pun.
"Aku tidak akan membuat Tiger Clan bangkrut. Aku hanya meminta hakku," kata Loey sambil duduk di kursi beroda dan menyeret kursi itu mendekati Dion.
"Hak?" tanya Dion, menoleh pada Loey.
"Ya. Aku mau Jieya Lee jadi partner tetapku."
Dion Kyu memutar kursinya menghadap Loey. Apa yang baru saja Loey katakan sangat mengagetkan sampai wajah Dion yang hampir setiap waktu terlihat datar kini menampilkan ekspresi terkejut.
"Dia...maksudmu gadis yang kau beli kemarin itu? Gadis yang membuatmu repot sampai menelponku untuk menutup portal penawarannya?"
Loey mengangguk yakin.
"Hanya itu. Tidak merugikan Tiger Clan bukan?"
"Ck! Kau gila. Gadis itu baru saja dijual perdana dan kau membayarnya, itu saja sudah melanggar aturan. Sejak kapan anggota Tiger Clan membayar untuk asetnya sendiri. Sekarang kau minta gadis itu dijadikan partnermu? Dia masih baru, fresh, dan kulihat dia begitu manis, para pelanggan menyukai gadis semacam dia. Gadis itu masih bisa menghasilkan banyak uang! Pilihlah gadis lain!" sungut Dion yang memang sangat perhitungan.
"Tidak. Aku mau Jieya Lee. Hanya dia."
Dion menatap Loey.
"Gadis itu benar-benar memuaskanmu di ranjang ya?" Dion menyeringai mengejek.
"Kau sampai seperti ini demi gadis itu."
"Tutup mulutmu!"
"Hem...baguslah kalau gadis itu hebat di ranjang. Pelanggan kita akan puas dan Jieya bisa jadi primadona di Lotus. Jieya akan memberikan banyak uang untuk Tiger Clan," ucap Dion.
"b******k!" umpat Loey saat Dion malah semakin semangat menjual Jieya.
"Hapus Jieya dari daftar gadis penghibur Lotus, sekarang!" perintah Loey mulai tidak sabar.
"Aku jadi semakin penasaran, kenapa kau sejauh ini? Apa ini berhubungan dengan hati? Orang jahat seperti kita sebaiknya tidak memiliki hubungan sentimentil macam itu," ucap Dion sambil menjentikkan abu rokok ke asbak.
"Aku tidak butuh saranmu. Hapus nama Jieya Lee dan aku akan membawanya keluar dari Lotus."
"Aku tidak bilang akan melakukannya," jawab Dion santai dengan wajah datarnya.
"Kau harus!" Loey mengambil pistol berreta M9 9mm miliknya. Mengacungkan pistol itu tepat di pelipis Dion.
"Atau pistol ini meledakkan kepalamu dan membawamu ke neraka."
"Kau jadi sangat pemarah Loey." Dion berjengit saat rasa dingin ujung berreta menyentuh dahinya.
"Lakukan! Sekarang!"
Dion Kyu menatap tajam Loey, ia tak suka Loey mengintimidasinya seperti ini, tapi lebih baik mengalah. Loey Edward Park dipercaya menjadi petinggi Tiger Clan karena kekuatannya. Ia berani mati dan memiliki skill membunuh. Mungkin keahliannya adalah membuat musuh berhenti bernafas, sebuah kemampuan yang mengerikan.
"Aku akan melaporkan ini pada Sean," ancam Dion.
"Lakukan apapun yang kau mau. Aku tidak peduli."
Dion membuka laman prostitusi online Tiger Clan dan menghapus profile Jieya Regina Lee, termasuk menghapus semua data Jieya Lee dari data gadis penghibur Lotus.
Loey sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari Dion sampai Dion menyelesaikan permintaan Loey, menghapus semua data Jieya dari laman prostitusi milik Tiger Clan. Setelah permintaannya sudah dipenuhi oleh Dion, Loey menyimpan kembali pistolnya.
"Terima kasih Dion," kata Loey tersenyum puas, menepuk pundak Dion yang menghindar seakan tepukan itu bisa membuatnya terjangkit virus SARS COV-2.
Dion menatap Loey yang meninggalkan ruangannya dengan tatapan mata penuh kemarahan. Loey membuatnya harus melakukan suatu kesalahan. Suatu noda dalam pekerjaannya yang selalu sempurna dan Dion tidak menyukai hal ini. Karena satu kesalahan ini, bisa saja Jeffrey Lee meragukan kapabilitas Dion, dan membuat kepercayaannya pada Dion menurun, dan hal itu sangat mengusik Dion. Dion memerlukan kepercayaan penuh Jeffrey Lee, karena dengan kepercayaan Jeffrey, Dion bisa melakukan semua rencananya dengan mulus.
"Sialan kau Loey. Lihat saja nanti, kau dan Tiger Clan busuk ini akan hancur tanpa sisa," gumam Dion Kyu dengan sorot mata dingin dan penuh dendam.
***
Jieya Lee kembali dibawa ke ruang pelelangan, tempat di mana transaksi prostitusi akan berlangsung. Sebuah hall yang luas dan penuh gemerlap cahaya berpendar yang berasal dari lampu-lampu disko yang berputar-putar memancarkan warna. Wanita-wanita dengan pakaian seksi berkeliaran, meliukkan tubuh indah mereka dengan gerakan-gerakan erotis, dan pria-pria mata keranjang menatap tubuh para wanita itu dengan tatapan layaknya predator yang menatap lapar mangsanya.
Di sudut ruangan ada sexy dancer yang sedang menari pole dance dengan pakaian minim yang provokatif. Juga ada sebuah bathub berbusa di panggung di dalamnya gadis-gadis berbasah-basah ria dengan kemeja tipis yang akhirnya memperlihatkan lekuk tubuhnya karena kemeja tipisnya basah oleh air dan busa. Mereka meliukkan tubuh dengan pandangan binal.
Di tengah hall ada sebuah ruangan kaca. Di situ Jieya berada. Ruangan itu semacam akuarium kaca di Sea World. Bila di Sea World ikan yang ada di dalam akuarium, di Lotus gadis-gadis belia berpakaian seksi yang ada di dalamnya.
Jieya merasa angin dingin menerpa tubuhnya yang dibalut kain satin merah, ia merasa mengantuk dan lemas. Suara musik yang hingar bingar tak mampu membawa kesadarannya sempurna, karena Jieya sudah disuntik obat penenang.
Loey masuk ke hall dimana pesta selalu berlangsung meriah dengan musik hip yang memenuhi seluruh penjuru ruangan, membuat suasana terasa hidup dan ramai, mengajak manusia-manusia yang ada di sana mengikuti irama, meliukkan tubuh sepanjang malam sebelum akhirnya berdansa dalam sebuah tarian purba yang menyeret mereka dalam kenikmatan duniawi. Loey berjalan cepat, melangkahkan kaki panjangnya menyeberangi hall yang penuh sesak oleh pengunjung dan langsung menuju ke ruangan kaca di mana Jieya berada.
"Oppa!! Oppa mau ke mana?" tanya Krystal saat tahu Loey menuju ruangan kaca di mana Jieya berada.
"Aku mau membawa Jieya keluar dari Lotus," jawab Loey sambil terus melangkah, mendekati kotak kaca di mana Jieya terduduk dengan pandangan bingung dan pakaian minim yang tidak sempurna menutup tubuhnya.
"Oppa tidak bisa begini. Semua yang ada di sini adalah tanggung jawabku. Aku tidak mau menanggung akibat kalau Jieya keluar dari Lotus. Apalagi Sean baru saja kembali dari Jepang, dia akan tahu bahwa ada seorang gadis di Lotus menghilang."
"Sean tidak akan tahu," Loey menatap Krystal, mencoba meyakinkan perempuan itu atas tindakannya.
"Fangs tahu segalanya, oppa," balas Krystal, sama sekali tidak yakin dengan tindakan Loey yang menurut Krystal adalah tindakan nekat.
"Aku sudah memerintahkan Dion menghapus semua data Jieya."
Krystal mendecih saat mendengar kata-kata Loey. "Apa kau tidak tahu kalau Dion itu pengadu? Dia suka mengadukan apapun pada Sean."
"Kau tidak akan menanggung akibatnya Krystal. Aku yang akan menanggungnya dan aku jamin Sean tidak akan melampiaskan kemarahannya padamu."
"Kau tahu Sean akan menyiksaku bila ada salah satu gadis di sini kabur."
"Aku bersumpah Krystal, aku tidak akan membiarkan Sean menyiksamu. Aku akan bertanggung jawab," ucap Loey pada Krystal.
"Biarkan Jieya keluar dari Lotus," pinta Loey.
"Kenapa kau begitu peduli pada Jieya? Kau bahkan membayar damage cost Jieya dan sama sekali tidak menyentuhnya. Apa kau kasihan padanya? Apa kau prihatin melihat dia dijual di Lotus? Atau kau sekarang mencoba menjadi seseorang yang bermoral? Aku juga sama seperti Jieya, aku terpaksa datang ke sini dan menggadaikan tubuhku. Tidak hanya aku, banyak gadis di sini yang bernasib malang, kenapa kau hanya menyelamatkan Jieya?" tuntut Krystal dengan penuh perasaan emosional pada Loey.
Loey menghela nafas. Sepertinya Krystal sudah tahu segalanya, tentang apa saja yang sudah dilakukannya untuk Jieya dan itu pasti karena Kaita. Kaita memang terlalu lemah jika bertemu Krystal. Tubuh Krystal bagai veritaserum bagi Kaita. Rahasia apapun akan keluar dari mulut Kaita bila Krystal sudah memperlihatkan tubuh seksinya bagi Kaita.
"Kau tahu aku menghargai dan menghormatimu Krystal, tapi aku tidak suka kau bertanya sesuatu yang pribadi dan di luar batas seperti ini," kata Loey dan masuk ke sebuah lorong di mana pintu akses ruang kaca berada.
Sementara itu, Krystal hanya memandang punggung Loey yang berjalan menjauh. Meski menolak membebaskan Jieya dari Lotus, tetapi Krystal membiarkan Loey masuk ke ruangan di mana Jieya berada dan sama sekali tidak mencegah aksi Loey.
Loey masuk ke dalam ruang kaca dan menggendong Jieya yang tampak lemas dan bingung. Beberapa penjaga dan petugas tampak kaget melihat Loey yang tiba-tiba masuk ke ruang kaca dan menggendong Jieya, dan membawa gadis itu keluar. Para penjaga Lotus langsung bersikap siaga. Meski tahu bahwa Loey salah satu petinggi Tiger Clan tapi menurut aturan, siapapun yang membuat keributan di Lotus, para penjaga harus melakukan tindakan preventif, defensif dan ofensif.
"Minggir!!!" teriak Loey tidak sabar saat beberapa penjaga mencoba menghalanginya.
"Biarkan dia pergi!" teriak Krystal pada para penjaga. Mendengar perintah Krystal Jung, Lady penguasa Lotus, para penjaga menurut. Mereka menurunkan senjata dan hanya mengawasi Loey yang menggendong Jieya berjalan cepat meninggalkan hall yang riuh, lalu masuk ke dalam lift yang akan membawanya sampai basement di mana Land Rover-nya terparkir.
Krystal menatap pintu lift yang menutup, bergerak membawa Loey dan Jieya dalam gendongan Loey ke basement. Loey berhasil membawa pergi Jieya dari Lotus dengan selamat, dan Loey telah membebaskan Jieya dari Lotus.
"Sepertinya Loey oppa, sedang jatuh cinta, pantas, dia jadi bodoh," gumam Krystal sambil menatap pintu lift perak yang tertutup. Ada rasa masygul menerpa d**a Krystal, seandainya saja, dahulu nasibnya sama seperti Jieya, ada seseorang yang peduli dan menyelamatkannya, mungkin Krystal kini sedang menjalani kehidupan yang baik, bukan hidup dalam kubangan dosa. Krystal mengusap air mata yang hendak jatuh, lalu tersenyum dan berbalik, berjalan tegak menyapa para pelanggan yang harus dijamunya . Tidak peduli, apapun yang terjadi, kehidupan harus terus berjalan, meski menyakitkan sekalipun, karena, bahkan kehidupan yang paling pahit sekalipun adalah suatu kesempatan, yang tidak akan mungkin terulang.