Loey mengedarkan pandangan ke seisi ruangan, namun Jieya tak tampak di manapun, membuat detak jantung Loey semakin meningkat oleh rasa khawatir. "Ji...Jieya...." Loey tertatih menuju kamar mandi sambil menekan lengan kirinya yang tertembus peluru. Loey berharap Jieya mungkin ada di sana. Tapi kamar mandi itu kosong, tidak ada Jieya di sana. Jantung Loey mulai berdebar khawatir, dimana Jieya berada. Apakah para penyusup itu membawa Jieya entah kemana ataukah Jieya sudah dihabisi. Pemikiran Loey yang terakhir itu membuat Loey dihempas perasaan emosional. Loey takkan bisa memaafkan dirinya bila Jieya menghilang dari dunia ini. "Ji...Jieya...Jieya!!" Loey berteriak semakin keras. Loey keluar dari kamar Jieya dan memeriksa tiap ruangan di rumah itu. Dipaksanya kakinya yang terasa sakit da