"Gayanya aja selangit, rupanya cuma pelayan toko!" Kata Aksa tepat di saat Niar keluar dari kelas bersama Siska. Aksa sengaja berdiri di dinding luar kelas deķat pintu dan menunggu gadis itu keluar. Mendengarnya, Niar sontak menoleh dan membelalakkan mata pada Aksa yang tengah berdiri bersandar ke dinding dengan sikap seolah kampus ini miliknya. "Kamu ngomongin aku?" tanya Niar dengan nada terkejut. "Emangnya ada lagi yang pelayan di sini selain kamu?" Aksa balik bertanya memancing emosi Niar. "Kamu ini siapa, sih? Dari awal ketemu kayak sengaja bikin masalah terus sama aku?" Niar mendekat ke Aksa dengan tatapan menantang. Aksa melempar senyum meremehkan seraya berkata kejam, "Tuh, kan. Padahal aku yang gaji dia. Tapi masih sombong aja!" "Ap-apa maksudmu?" Aksa mengulurkan sebua