Gadis itu mengangguk-angguk setuju, tetapi tentu saja akalnya tetap tak mau terima. Menurutnya tak mungkin Aksa menyukai Niar seutuhnya karena dari sisi mana pun, ia melihat Niar tak ada apa-apanya sama sekali bila dibandingkan dirinya.
Subyektif memang, tapi rasanya Grace tak sanggup untuk mengakui bahwa performanya harus kalah oleh hanya seorang Niar yang bukan model, bukan gadis dari keluarga kaya, juga bahkan bukan gadis cantik sebab wajahnya rata-rata saja.
"Tapi Rik, masalahnya itu nggak sesederhana itu, tahu nggak? Masalahnya tentang apa iya aku mau terima kalau penggantiku ternyata Aksa cuma milih seseorang seperti Niar itu. Ayolah, apa coba istimewanya dia?" Grace berkeras meminta Riko berpikir ulang tentang pendapatnya.
Riko hanya mengernyit dan mengedikkan bahunya tak mengert
