"Iya iya ... Aku inget. Sialan kamu, tuh." jawab Riko di sambungan telepon. Aksa baru saja menghubunginya dan mengingatkan tentang rencananya mendekati Grace melalui Riko. Ah, ia kesal setenagh mati. Kenapa jadi dirinya yang harus berkorban begini. Apa kira-kira bisa merebut hati Grace dari kegandrungannya pada Aksa yang adalah cinta pertana gadis itu. Bukankah kabarnya cinta pertama itu paling susah untuk dilupakan? Akhirnya nekat, ia pun menekan nomor Grace yang memang telah tersimpan di ponselnya. Sebelumnya mereka memang ada akalanya ngobrol dan saling bertanya kabar. Biasanya sih, saat Grace menghendaki informasi tentang Aksa, gadis itu akan menghubunginya atau Bagas. Beberapa kali nada panggilan terdengar sebelum sebuah suara bernada sopran itu menjawab pendek, "Halo, Rik. Ada ap