Sampai di kampus, Aksa meminta ditemani sarapan di kantin karena dia bilang tadi bela-belain melewatkan jam sarapan untuk buru-buru jemput Niar. Karena tak enak, Niar pun menurut dan ikut ke kantin karena toh jam masuk mata kuliah pertamanya juga masih lama. Hari-hari Niar kini berbeda. Biasanya, ia pagi-pagi datang langsung ke kelas untuk belajar sambil sesekali mengobrol bersama Siska. Namun, kini Siska tak akan lagi bisa seperti dulu. Entah bagaimana nanti sikapnya pada Niar di kelas. Sungguh tak terbayangkan kalau setelah persahabatan kental mereka, kini malah jadi berbalik haluan saling memusuhi satu sama lainnya. "Kamu nggak makan, juga?" Aksa bertanya saat Niar malah langsung duduk di bangku panjang kantin tanpa memesan dulu. "Aku udah tadi," jawab Niar masih dengan tatapan men