Ketegangan di Kampus

1046 Kata

Sesampai di kampus, mereka berpisah di kelas masing-masing karena pagi itu Aksa juga ada jam kuliah pagi. Tanpa lupa memperingatkan Niar agar nanti pulang kuliah menunggunya di kelas untuk kembali diantar pulang, Aksa menjentikkan jemarinya ke arah hidung mancung Niar. Melihat tindakan Aksa tersebut, Siska yang memang sedari tadi memperhatikan tingkah dua muda-mudi itu mendecih kesal. "Apa harus ya, kemesraan mereka diumbar-umbar di mana-mana seperti itu?" Ia mengumpat pelan. Menonjokkan genggamannya ke depan bangku di hadapan. Menimbulkan sakit di buku-buku jarinya sendiri. Emosi kadang menguasainya begitu hebat sampai rasanya ia tak kuat mengendalikan dirinya sendiri. Kalau saja Niar bukan sahabatnya, ia mungkin tak akan semenderita ini. Perasaannya lebih sakit sebab Niar adalah or

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN