2. MENJADI RUMIT

942 Kata
Setelah kekacauan yang terjadi di apartemennya pagi tadi Kelandru kembali pulang ke rumahnya dengan santai sekali. Dia tidak peduli dengan keadaan rumah yang begitu kacau disana lalu ayahnya yang sudah marah besar membuat semua anggota keluarga takut. Kelandru lalu dengan enteng pergi ke meja makan dan menikmati hidangan makan siang disana, sontak saja sang mama yang mendengar dia pulang langsung menghampirinya. "Kelandru jawab pertanyaan mama, berapa sering kamu tidur bersama dia.” Tembak Fenita “Mom? Hey i miss you.” Kata pria yang sedang mengambil nasinya itu. “Berapa sering, Kelandru?” “Hemm berapa sering?” Ulang Kelandru dengan santainya,”Lupa, mungkin lebih dari seratus kali.” “APA?” Fanita shock atas jawaban kuang ajar anaknya itu,”Seratus kali? Jadi kalian sudah lama berhubungan bukannya kamu mengencani si Sania itu. Bagimana bisa ada wanita lain.” “Bukannya mama dan semua orang dikeluaga kita tidak suka, Sania? Hubungan kami sudah berakhir dan dia wanita yang aku pilih. Jika mama takut ayo nikahi kami segera ma, sebelum ada yang diberikan semesta di sela-selah hubungan sebelum pernikahan ini. ” “Kelan. Tuhan! Ini seperti bukan kamu yang mama kenal, kenapa kamu bisa berbicara seperti manusia tidak punya etika. Kami ngga malu tidak malu berbicara seperti itu nak, ya Tuhan. ” Lirih sang ibu. “I love her mom. Maaf melewati batasanku. Aku yang selalu memaksa dan mengancamnya, aku menemukan dia orang yang tepat dan bisa melupakan semuanya.” “Kelandru mama tidak percaya ini, entahlah!” Fenita yang merasa tidak percaya putra kesayangan berlaku kelewatan dan mengakui dengan santai sekali. *** “Anlira Reana, putri tunggal dari bapak Subakti teguh dan Marlitiya, Bapaknya bekerja sebagai supir ambulance disebuah rumah sakit dan ibunya adalah seorang Bidan di salah satu puskesmas di Semarang.” Baca Miranda kakak kandung dari Kelandru yang pertama kali menggrebek unit apartemen adiknya pagi tadi pada sebuah laporan yang dikirimkan oleh salah satu orang suruhannya yang mencari informasi tentang Reana alias Rea. Miranda wanita berusia 38 tahun yang tidak lain adalah kakak kandung Kelandru itu tampak sangat serius menyelidiki gadis yang tidur bersama adiknya itu, apa lagi melihat kepanikan sang mama yang begitu kacau dan nyaris kambuh sakitnya karena perbuatan adiknya itu. Miranda terus membuka satu persatu lembar-lembar kertas dari sebuah berkas informasi latar belakang keluarga Reana itu. Di langsung mencari tahu tentang Reana sebab permintaan sang mama. Semua anggota keluarga dibuat panik atas perbuatan adiknya tersayang mereka itu, ini begitu memalukan bagi mereka yang menjunjung tinggi sebuah kehormatan dan nama baik, apalagi ayah Kelandru terkenal sebagai pebisnis yang taat pada agamanya. Tidak perlu menunggu lama dan entah hasil apa yang di dapatkan Miranda dia seperti menyetujui jika adik laki-laki satu-satunya itu untuk menikah dengan Rea alias Reana itu. Tidak tidak akan mengulur waktu dia dan dan keluarganya akan langsung menemui kedua orang tua Rea hari ini juga. “Tobby siapkan semuanya kita akan terbang ke Semarang bersama kedua orang tua saya hari ini, tolong siapkan semua yang sudah saya buat dalam satu list, jangan ada satu hantaran yang kurang sedikitpun.” “Siap bu, Miranda.” Siapa yang tidak kenal keluarga Albasman Mirian Hirantadiga, konglomerat pemilik beberapa rumah sakit terbesar di Asia tenggara, juga memiliki perusahaan besar dalam bidang komunikasi, keturunan Perancis – Indonesia sudah puluhan tahun melanglang buana di berbagai negara, menguasai pasar dunia segala macam bidang ekonomi dan bisnis, kekayaannya tidak diragukan lagi, memiliki banyak usaha lain yang bahkan sudah banyak membangun beberapa perusahaan perseroan membantu mengurangi angka pengangguran di negara ini. Kepanikan yang berbeda terjadi juga di kos-kosan Rea, ia kembali ke sebuah kontrakan kecil yang ia tempati sendirian itu. Kejadian tadi pagi masih begitu membuatnya frustasi dan berantakan, seakan harinya penuh dengan kesialan hari ini, setelah tidak kekantor karena tragedi pagi tadi. Kini seharian pun hujan lebat, perut lapar, mati lampu hingga malam ini, mau tidak mau dari pada mati kelaparan ia pun bangkit dari tempat tidur yang seharian ini ia manfaatkan untuk memejamkan mata melupakan semua kejadian sial itu. “Mie instan? I love mie instan, sialan! Laki-laki berengsek, bisa-bisanya dia pasrah di tuduh sedang berbuat m***m oleh keluarganya.” Rea terus mengumpat kesal mengingat kejadian tagi tadi. “Kalau aja bukan cowoknya Sania, Tuhan ini aku bunuh di sana, SIALAAAAAN!” Rea meremas-remas kesal mie instannya. Hanya ada mie instan, bukan penyelamat dikala genting, sudah jelas ini makanan pokok dalam kondisi apapun dihidupnya. Boro-boro mau berbelanja, dia jarang sekali berada di kontrakan, selain hanya untuk tidur malam setiap hari dia habiskan di kantor dan bersama Sania sahabatnya itu di luar. Rea meniup-niup mie rebus yang baru ia masak berbekal pencahayaan dari ponsel miliknya, lilin? What benda apa itu? Jangan tanyakan lilin saat ini, dia tidak lagi peduli itu. Slrupppp… Suara seruputan mie kuah itu terdengar begitu segar di malam dingin yang gelap ini, apapun ia tepiskan dulu selagi menikmati ini. Bughh… Ponsel yang ia letakkan di atas nakas terjatuh akibat getaran panggilan lalu dengan malas Reana yang sedang dibawah lantai pun merangkak memunguti ponselnya. “Ibu? Dan Sania bersamaan menghubungi, “Hallo Bu, Assalamu’alaikum?” sahut Reana saat kini panggilan ibu yang lebih masuk. “Wa’alaikumussalam salam,apa yang terjadi, kenapa Rea nggak pernah cerita ke Ibu tentang keluarga pak Albasman. " Rea seketika mengumpat dalam hati, cepat sekali kabar sampai di tempat ibunya, benar-benar jalur private jet bukan angkot. Mendadak Rea tidak berselera dengan mie instannya padahal biasanya berbagi setetes dengan semut saja dia tidak sudi. "Ibuuuuuu semuanya tidak seperti yang ibu fikirkan." "Rea, entahlah nak. Ibu pasrah! Pasrah!” "Ibuu dengar Rea dulu! Semuanya ini salah paham, Bu.” Rasanya Reana tidak sanggup lagi bernafas entah bagaimana caranya dia menjelaskan kepada ibunya ini apa lagi ayahnya nanti.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN