"Tidak bisa! Kau semakin hari semakin melewati batasanmu!" Kesal Rea dengan lehernya yang dia buat menegang dan kepalanya yang sangat menempel ke dinding. "Kau istriku ada batas apa yang ada diantara kita, kau salah jika berbicara seperti itu." "Istrimu dari mana! Kau jangan bermimpi aku bukan istrimu, aku tumbal kejahatanmu dengan wanita siapan yang merupakan kekasihmu itu." Kelan tidak peduli ucapan Reana dia semakin memainkan bibir nakalnya di leher Rea membuat banyak bekas kemerahan disana lalu turun kebawah hingga ke dadanya, tubuh Rea semakin menegang gelisah rasanya aneh sekali, ini nyaris meracuni akal sehatnya tapi dia harus menolaknya. "Lihat kau bisa merasakannya kan? Kau terlihat menikmati lalu apanya yang bermimpi." "Bukan ini tujuanmu menikahiku, kau ingin membalas den