BAB 13 – Pusaka Warisan Leluhur

1369 Kata

Hujan masih turun dengan derasnya. Sesekali petir menyambar dan guruh menggelegar. Tidak ada siapa pun yang berkeliaran di jalanan komplek perumahan tempat Rania tinggal. Semua orang lebih senang menikmati malam di dalam rumah berbalut selimut atau menikmati kopi panas dan duduk manis di depan televisi. Jam dinding baru menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Belum terlalu malam untuk ukuran orang-orang yang sudah terbiasa berlalu lalang. Bahkan anak-anak kecil sekali pun, belum akan tidur di jam segitu. Di sebuah rumah kontrakan sederhana, seorang wanita bersuami masih berada di bawah tindihan tubuh pria lain. Sementara suaminya tengah asyik bercanda tawa dengan tumpukan kartu di depannya. Menikmati segelas kopi dan kacang goreng yang sudah disiapkan sang pemilik warung yang sengaja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN