Aaron mulai mendekat wajahnya ke arah Malikha, sementara Malikha mulai sadar kalau pemuda di hadapannya berniat ingin menciumnya. Bugh! "Tuan! Apa yang ingin Tuan lakukan sama saya, pasti Tuan mau cium saya 'kan?'' Malikha baru saja memukul kepala Aaron, dan membuat lelaki itu seketika memegangi kepalanya. Disela kesakitan di kepalanya, Aaron menyadari kalau wanita di hadapannya tidak sepolos ia kira. Ternyata, Malikha lebih peka darinya. "Iih ... percaya diri sekali, siapa juga yang mau cium orang tadi di wajahmu ada sesuatu. Jadi, aku mau mengambilnya. Tapi, keburu kamu memukul kepalaku," elak Aaron. "Benarkah, memangnya ada apa?'' Malikha meraba wajahnya sendiri, tetapi ia tidak menemukan apapun. "Tidak ada apapun di wajah saya. Pasti Tuan berbohong 'kan, ayo ngaku?'' desak Malik