Dhafi hari ini mengajar di kampus tempat Indira kuliah. Di jam pertama dia mengajar, pria itu sedikit tidak konsentrasi. Kata istrinya Zayn sudah hampir 1 minggu tidak kuliah. Apartmentnya juga kosong. 'Ke mana dia?' batin Dhafi. Pria itu kemudian menghela napasnya panjang. Sesaat dia menyadari, untuk apa dia begitu peduli pada Zayn. Iba, ya katakanlah dia iba, karena merasa senasib dengan Zayn, ditinggal ibunya sejak kecil. Namun, jika Dhafi pikir kembali, dia jauh lebih kasihan dari pada Zayn. Bagaimanapun Zayn masih disayangi oleh ibu kandungnya. Juga bisa sesekali bertemu ibu kandungnya. Berbeda dengannya yang sama sekali tidak pernah melihat lagi seperti apa rupa ibu kandungnya. Bahkan, kabarnya pun tidak. Dhafi menarik napasnya panjang dan mencoba mengenyahkan segala pikirann