Pulang pagi, aku ditanya beruntun oleh teman sekamarku. Untungnya pakaian yang aku kenakan serba tertutup karena pria itu membelikan aku pakaian baru, alat make up dan parfum. Aku keluar dari tempatnya sudah bersih dan wangi. "Kau pasti kencan satu malam juga ya?" Aku menggeleng, "Tidak seperti yang kalian pikirkan-" kataku dan mengambil baju dari dalam lemari untuk mengganti baju ini. Menggunakan baju baru dan bagus di rumah saja, kurang tepat. Tidak perlu bercerita panjang lebar pada mereka karena aku malas berbagi masalah, apalagi itu tentang Franky. Kakiku melangkah keluar membawa baju kotor yang akan aku cuci. Baru berapa hari disini namun sudah banyak hal yang aku temui. "Ulan--" Kakiku berhenti melangkah ketika wanita yang membawaku kesini memanggil. "Kamu mau nyuci?" "Iya.