Kami memasuki ruang tertutup bersama guru pembimbing yang mengarahkan kami pada seorang pegawai di kantor ini. Masing-masing dari kami diberi tugas untuk membantu para staf pegawai kantor. Setelah sekitar satu jam berbincang kami dibawa ke dalam ruangan terbuka. Yang mana meja dan kursi tersusun berpasangan mengelilingi ruangan. Dan kami berkenalan dengan para staf yang ada di sana lalu mengambil posisi untuk duduk di samping atau di hadapan mereka. Aku tadi merasa tegang jika harus bertemu dengan ayahnya Gerry dan ternyata tidak perlu bertemu dengan beliau karena mungkin kami tidak penting berurusan dengan pejabat seperti dia. "Bisa mengetik?" tanya seorang pegawai wanita yang duduk di sampingku. "Bisa Bu, boleh saya bantu, " Aku menawarkan diri. Dia memberikanku petunjuk untuk