Part 43. The Vow

1727 Kata

Terkadang, mulut mengucap kata-kata yang kelak akan kita sesali saat hati sudah kembali tenang. *** Naya terlonjak kaget, saat tanggannya hendak memutar handel pintu, dan daun pintu tiba-tiba terbuka. Muncul sosok Alka dengan wajah merah padam. Naya mundur beberapa langkah, berniat memberi jalan pada suaminya. Ia sedang tidak ingin mencari masalah dengan Alka. Apalagi setelah melihat wajah gelap suaminya. Akan tetapi, cekalan kuat tangan Alka seketika membuatnya meringis. Tanpa mengatakan apapun, Alka menyeret Naya menjauhi ruang perawatan Mekka. Wanita itu sempat terkejut, sebelum kemudian berjalan cepat mencoba menyamai langkah panjang suaminya. Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian para perawat. "Kita mau ke mana, Mas?" tanya Naya bingung setelah sudah cukup jauh meninggalkan ruang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN