Part 20. Big decision

1642 Kata

Jangan pernah mengambil keputusan ketika kita merasa tertekan, jika kamu tidak bisa mempertanggung jawabkannya-- Kanaya putri -- **** Naya terdiam di meja kerjanya. Pikirannya kacau. Dia sudah berusaha mengenyahkan masalah pribadinya meski kadang masih terbersit sesekali. Tatapannya lurus ke layar komputer. " Masih nggak mau ya Mbak ... buyernya? " Tanpa menoleh Naya tahu, itu suara asistennya. Ia mengangguk. " Sepertinya sudah nggak ada harapan. Mereka tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan diskon harga. Padahal konstruksi yang mereka minta sama yang lama memiliki fungsi sama." Naya mendesah. " Aku ke ruang Mbak Seli dulu buat laporan." Pamit Naya pada asistennya, sebelum beranjak menuju ruang kerja atasannya. Ia masuk setelah mendapat sahutan dari dalam ruangan. Naya mera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN