Kemudian Andra menggeleng dengan tegas. "Tidak! Kalian berdua salah. Sejak hari dimana Alana sudah membuat hidupku hancur, saat itu aku sudah melenyapkannya dari hati dan pikiranku. Bagiku Alana yang dulu sudah mati. Dan Andra yang dulu pun juga sudah mati. Tidak ada satu pun yang tersisa dalam diriku selain kebencian yang mendalam padanya!" Andra berkata dengan rahang yang merapat. Entah mengapa membuat senyum miring tersungging di bibir Nita. Sedangkan Darma, wajahnya masih menatap Andra dengan datar dan tegas. "Dan tentang Sherly, semua itu tidak ada sangkut pautnya dengan Alana. Jadi aku minta, jangan pernah membawa-bawa nama Alana. Di saat kita sedang memperdebatkan tentang perjodohan ini!" air muka Andra tampak begitu serius. Kedua matanya menghunus tajam kearah wajah Darma d