BAB 23. Menggali Kenangan

1124 Kata

“Loh, itu Mba Alananya datang!” seru Mang Karim sambil mengaduk-aduk nasi goreng yang sedang ia masak. Kepala Andra menoleh kearah yang Mang Karim lihat. Dan Andra menelan ludahnya berat, saat ia juga melihat Alana yang terkejut melihatnya. Sepertinya Alana juga hendak menghampiri gerobak Mang Karim. “Wah, memang yang namanya feeling seorang istri itu tidak pernah salah ya. Tahu saja Mba Alana kalau suaminya sedang nongkrong di dekat gerobak saya,” ucap Mang Karim lagi yang seakan tidak ada habisnya menggoda mereka yang tanpa Mang Karim tahu, adalah sudah bukan lagi suami istri. Alana memilin jemarinya semakin mendekat. Sedangkan Andra mengusap wajahnya dengan sebelah tangan. Sambil Andra berdecak dalam hati. ‘Ah, sialnya! Kenapa juga aku harus bertemu dengan Alana di sini?’ batin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN