Setelah serangkaian meeting mingguan yang selesai dilaksanakan pagi ini. Andra kembali ke dalam ruangannya. Sedangkan Alana sudah menghempaskan pantatnya lagi di atas kursi. Dan Alana kembali berjibaku dengan pekerjaannya yang sudah menunggu di meja kerjanya. Namun saat itu pintu lift berdenting. Dan Alana menahan napas saat melihat siapa yang datang. “Heh, Alana! Buatkan kopi untukku dan antarkan ke ruangan Andra. Ingat! Kopinya jangan terlalu banyak gula. Aku tidak suka dengan rasa kopi yang terlalu manis! Cepat buatkan!” perintah Nita seenaknya. Alana yang sadar jika ia hanyalah bawahan Andra, sedangkan Nita adalah ibu kandung lelaki itu. Maka mau tak mau Alana hanya bisa menganggukan kepalanya. “Baik, Nyonya. Akan aku buatkan kopi untuk Anda,” sahut Alana. Nita hanya mendengus, l