XVIII. Trust me

1097 Kata

Perasaan itu tak berwujud, tapi nyata bagi si perasa. Mau bagaimanapun mengelak, pura-pura merasa baik-baik saja, tetapi hati tidak bisa berbohong. Semuanya justru terlihat hampa meski tawa menggelegar dimana-mana. Sekilas, begitulah yang dirasakan Nando. Nando memang bersikap biasa saja. Seolah kejadian putusnya dengan Rindy sama sekali tidak berpengaruh apapun. Namun jauh di dasar hatinya, Nando merasa terus menerus gelisah setiap detiknya. Seperti ada ruang kosong yang membuatnya sesak entah mengapa. “Jangan lupa entar malem. Si Hans udah nanyain lo mulu.” Rifki mengingatkan Nando yang sudah bersiap diatas motornya. “Gue pasti dateng.” memasang helm hitamnya, ia melaju meninggalkan Rifki dan teman-temannya. Nando menghentikan motornya di depan sebuah bangunan yang tak asing lagi bag

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN