Keperawanan dan keperjakaan

2135 Kata

"Ini, Om." Mika yang baru datang dari dapur menaruh kotak bekal di hadapan Lucky, lelaki itu menatap wajah Mika yang terlihat ceria. Rambut panjangnya di kuncir kuda tinggi di belakang kepala, membuatnya terlihat begitu cantik dan menggemaskan coba saja jika berhak pasti Lucky sudah mencium pipi putih bersemu merah itu.  "Kamu sempat bikin bekal? Om kira kamu bakalan bangun kesiangan lagi," ujar Lucky sebelum menyuap makanannya.  "Enak aja masa bangun kesiangan terus," jawab Mika yang juga mulai menyantap sarapannya.  "Ya, 'kan, semalem kita sampe rumah udah malem terus seharian kemarin kamu juga pasti capek," ujar Lucky.  "Iya, tapi aku seneng," jawab Mika dengan senyum lebarnya, "nanti kalau libur kita jalan-jalan lagi, ya, Om."  Lucky menganggukkan kepala sambil tersenyum, tentu sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN