"Om Lucky lihat itu!" seru sambil menunjuk ke suatu arah. "Itu apa?" tanya Lucky bingung karena Mika menunjuk ke arah keramaian tidak jelas apa yang ia maksudkan. "Itu orang jualan asinan, aku mau," jawab Mika sambil menarik tangan Lucky untuk menyebrangi jalan menuju tempat penjual asinan yang begitu ramai pembeli. "Ya ampun, Om kira apa. Liat pedagang asinan aja udah kayak ngeliat artis Korea kamu!" kata Lucky sambil mengikuti langkah Mika, ia biarkan tangan kanannya tetap berada dalam genggaman tangan Mika yang sedikit menyeret langkahnya. "Mang pesen dua, ya," pinta Mika begitu duduk di kursi yang masih kosong ada sebuah kursi di sebelahnya yang bisa Lucky duduki. "Makan sini, Neng?" tanya Lelaki paruh baya penjual asinan itu. "Iya," jawab Mika cepat. "Mau asinan buah ata